Langsung ke konten utama

Sejarah Berdirinya Madrasah dan Kepala Madrasahnya



Sejarah Berdirinya Madrasah 

dan Kepala Madrasahnya


           Awal berdirinya Pondok Pesantren Islam Ash-Shiddiqi Puteri ini dirintis oleh Almarhum KH. Abd. Chalim Shiddiq pada tahun 1931, berlokasi di kompleks peninggalan Almarhum KH. M. Shiddiq ( embah Shiddiq ) yang berada di Jl. KH. Shiddiq sekarang lokasi PPI ASHTRA. Bermula dengan  jumlah  santri puteri 12 orang, beliau juga Murraby Pondok pesantren Islam As-Shiddiqi dan sekaligus Kepala Jawatan Agama Kabupaten Jember, mendidik santri-santri puteri dengan sistem sorogan, tanpa kurikulum tetapi berdasarkan jenjang tingkatan yang disesuaikan dengan kemampuan masing-masing santri.
           Berkembangnya jumlah santri menjadi 70 orang pada tahun 1949 mendesak beliau untuk membuat panggung di bagian belakang rumah. Ibu Nyai H. Hayat Muzayyanah (Almarhumah) sebagai istri setia beliau, berkiprah langsung mengasuh santri puteri yang jumlahnya kian bertambah terus.
           Bertambahnya jumlah santri puteri yang berdatangan dan niat beliau ingin memisahkan lokasi antara santri putera dengan santri puteri, mendorong beliau  untuk mencari lokasi khusus bagi santri puteri . Pada tahun 1957  beliau dengan upaya swadaya bersama Ibu Nyai H. Muzayyanah dapat membeli sebidang tanah di lokasi sebelah selatan, yang sekarang menjadi kompleks PPI Ash-Shiddiqi Puteri.
           Pembangunan selesai pada April 1964, namun belum sempurna. Rumah kediaman, Mushalla, Bilik sebanyak 14 kamar, 3 buah sumur, 4 kamar mandi,     4 WC,
1 kamar makan, 2 ruang dapur dan sebuah toko (yang direncanakan untuk koperasi ): telah selesai dibangun. Tetapi gedung Madrasah baru mencapai 35 %. Dalam situasi demikian, para santri puteri dipindahkan dari lokasi pondok putera (sekarang PPI ASHTRA), di Utara ke Selatan. Saat pindah ke Selatan ini jumlah santri puteri mencapai 70 orang.
           Pendidikan atas santri puteri ini tetap ditangani langsung oleh beliau bersama Ibu Nyai H. Muzayyanah, disampaikan juga dibentuk kaderisasi dari para santri sendiri yang senior sebagai persiapan untuk tenaga pengajar/guru. Sistem yang dipakai dengan menjadikan para santri yang cukup pengetahuannya sebagai pembantu beliau untuk mengajar santri yang lebih kecil/lebih rendah pendidikannya.
           Sejak tahun 1965 secara efektif Madrasah dibuka dengan sistem dan kurikulum yang disusun sesuai dengan tujuan didirikannya PPI ASHRI ini. Sistem klasikal diterapkan, yang dipimpin langsung oleh KH. Abd. Chalim Shiddiq sebagai Kepala Madrasah dengan tenaga bantuan beberapa guru dari luar antara lain :
KH. A. Muchit Muzadi; Alm. Ustad Danial Adimenggolo; Alm. Ustad Abd. Hadi, dan lain-lain. Saat itu jumlah santri sekaligus siswi Madrasah berjumlah 400 orang. Menyusul efektifnya pendidikan Madrasah ini, didirikannya radio amatir yang dikenal dengan nama Radam ASHRIA (Radio Amatir Ash-Shiddiqi putera dan puteri), dimana seluruh crewnya terdiri dari para santri puteri, kecuali tenaga tehnisi. Aktivitas pendidikan Madrasah ini berjalan pesat dengan menempati ruang madrasah yang direncanakan bertingkat namun bagian atasnya belum selesai. Banyak diantara para siswi turut ujian IAIN Cabang Jember, dan ternyata hasilnya cukup memuaskan.

Muraby Wafat
           Perkembangan PPI-ASHRI dan Madrasah ASHRI yang demikian menggembirakan ini suatu ketika dikejutkan oleh peristiwa yang sangat memilukan. KH. Abd. Chalim Shiddiq, Muassis dan Murabby yang selama ini mengelola langsung Madrasah telah dipanggil kehadapan Allah SWT.   Beliau  wafat pada  malam     Selasa, 16 Muharram tahun 1391 H. ( 23 Maret 1970 )
           Ketiadaan beliau tidak membekukan kegiatan pesantren dan Madrasah. Penanganan dan kepemimpinan Pondok Pesantren dilanjutkan oleh Ibu Nyai Hj. Hayat Muzayyanah, karena waktu itu putera-puteri beliau seluruhnya sedang menuntut ilmu guna mempersiapkan diri menerima tongkat estafet kepemimpinan. Turut membamtu Ibu Nyai Muzayyanah dalam meneruskan perjuangan K.H. Abd. Chalim Shiddiq ini, K.H. Shodiq Mahmud, SH. Prof. KH. Chalim Muhammad, SH dan beberapa orang lainnya. Sementara pimpinan madrasah dipegang oleh Alm. KH. Shodiq Machmud, SH.

Ibu Nyai Hj. Hayyat Muzayyanah Wafat
           Keprihatinan PPI-ASHRI dengan wafatnya KH. Abd. Chalim Shiddiq tahun 1970 disusul dengan keprihatinan kembali tahun 1973 saat wafatnya ibu Nyai Hj. Hayat Muzayyanah, sehingga penanganan PPI-ASHRI sebagai tradisi di lingkungan pondok pesantren, otomatis menjadi tanggung jawab putera-puteri beliau sebagai ahli waris. Untuk bertindak sebagai sesepuh dan pengendali utama, para ahli waris memohon kesediaan Alm. KH. Achmad Shiddiq  sebagai Murabby PPI-ASHRI disamping kedudukan beliau sebagai Murabby PPI-ASHTRA.
           Pada saat ini pengorganisasian madrasah lebih diintensifkan dengan pengelolaan sistem jenjang Madrasah yang meliputi Madrasah Tsanawiyah, Aliyah dan Madrasah Diniyyah dibawah koordinasi Majelis Madrasah. Sedang  Kepala Madrasah Aliyah ditunjuk Drs. H. A. Hamid Chidlir, disamping posisinya sebagai Ketua Majelis Madrasah. Berkenaan dengan penataan organisasi Majelis Madrasah terkait dengan aturan yang berlaku dari Departemen Agama, pada tahun 1983,  MA  ASHRI memperoleh guru bantuan pemerintah ( DEPAG ), yaitu KH. A. Muchit Muzadi yang langsung bertindak sebagai kepala Madrasah sampai masa pensiun tahun 1988. Setelah itu Kepala Madrasah diserahkan kepada Ir. Abdussalam. Sehubungan Ir. Abdussalam menempuh pasca Sarjana  S  2  pada tahun 2002, maka kepala madrasah dilimpahkan kepada Dra.  Cred  Dien  . Kondisi ini berjalan sampai tahun 2008. Namun pada tahun itu pula terhitung Januari 2008. Kepala Madrasah mengalami pergantian kembali kepada M. Munir Syamsuddin yang merupakan Tenaga DPK dari Kantor Departemen Agama Kab. Jember dengan SK. Kanwil.RI.No.Kw.13.1/2/KP.07.6/5218/SK/2008. Karena H. M. Munir Syamsuddin, S.Pd menjadi Pengawas, maka pada bulan Januari 2009 Kepala Madrasah dilimpahkan kembali kepada Dra. Cred Dien Dj.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selayang Pandang Madrasah dan Pondok Pesantren ASHRI Jember

Tentang Kami

VISI, MISI DAN TUJUAN MADRASAH ASHRI JEMBER   VISI   Menjadikan Madrasah “ASHRI” yang berorientasi pada tujuan Pondok   Pesantren Islam ASH - SHIDDIQI   Puteri yang mencetak kiai perempuan, dengan mengedepankan akhlakul karimah, sebagai landasan ilmu dan keterampilan, yang dimiliki para peserta didik. MISI Memberikan ilmu yang amaliyah dan amal yang ilmiyah serta memberikan bimbingan pembinaan akhlaq dalam bentuk peneladanan kehidupan sehari – hari atas dasar ajaran Islam Ahlussunnah Wal Jama'ah      TUJUAN   Terwujudnya peserta didik yang cerdas, terampil dan berkepribadian mar’atus shalihah dan berpegang teguh pada aqidah Islam Ahlussunnah Wal Jama’ah.